Secara garis besar pengetahun tentang sumber daya air (Water Resources Divelopment) ini dapat dibagi menjadi dua bgian :
1.
Rekaya sumber daya air (Water Resources Engineering) mencakup teknik – teknik pengembanga sumber daya air yang merupakan penerapan teori –teori hidrologi
maupun hidrolika.
2.
Manajemen sumber daya air (Water Resources Management) mencakup pengaturan
alokasi alokasi jumlah air yang dapat dimamfaatkan agar didapatkan hasil yang
semaksimal mungkin. Pengembangan sumber daya air adalah upaya meningkatkan
kemamfaatan potensi air agar sesuai dangan perkembangan kebutuhan.
Tahapan
proyek SDA yaitu :
1.
Survey
2.
Investigasi
3.
Desain
4.
Konstuksi
5.
Operasi
6.
Maintenance
II.
KONSEP PELUANG DALAM PERENCANAAN
Dalamperencaan proyek SDA. Terdapat “ketidakpastian” hidrolis yang akan
mempengaruhi proyek dimasa depan . Misalnya :
1)
Besar debit banjir yang akan pmempengaruhi proyek padamasa yang akan datang .
2)
Kebutuhan air dimasa depan, mamfaat dan bayanya.
Defenisi
banjir Rancangan
Debit banjir rancangan adalah debit banjir yang secara statistic akan disamai
atau lampaui sekali dalam kala ulang tetentu.
Dengan
demikian;
Q50 berarti : debit banjr yang secara statistic akan disamai atau dilampaui
sekali dalam kala ulang 50 tahunanan.
III
BANGUNAN BANGUNA AIR
·
BENDUNG
1.
Pengertian Bendung
Bendung
atau Weir adalah suatu bangunan ditempatkan (dibangun) yang melintang pada
suatu aliran (sungai) dengan maksud untuk menaikkan tingi muka air pada aliran
sungai tersebut, agar dapat dialirkan ke daerah daerah yang letaknya lebih
tinggi dari dasar aliran sungai guna memamfaatkan untuk berbagai keperluan.
2.
Klasifikasi bending
Bendung
dapat diklasifikasikan berdasarkan pertimbangan untuk keperluan perencaan
teknis:
§
Bendung sementara (tumpukan batu atau gabion)
§
Bendung tetap (dibuat dari pasangan batu atau beton)
Komponen
struktur bending adalah sebagai berikut:
1.
Badan bending
2.
Pintu penguras sedimen
3.
Tembok pemisah
4.
Tembok pengantar
5.
Pintu pengambilan intike
§
Bendung gerak (dapat digerakkan naik dan turun). Tipe bending gerak yaitu,
bending gerak sederhana , tipe pintu stoney, bending gerak selinder , bending
gerak sekmen, bending gerak klep, bending gerak model atap.
·
BENDUNGAN
Bendungan adalah sebuah ambang besar yang melintang di palung sungai dan
berfunsi untuk menyimpan air pada masa masa surflus air, kemudian pada
tumpangan air tersebut pengeluaran diatur untuk berbagai keperluan. Maka
pembagian tipe bendungan dapat dipandang dari 7 keadaan , yaitu berdasar
ukurannya, tujuan pembangunannya, penggunaannya, jalannya air, konstruksinya,
funsinya dan menurut ICOLD.
Ø
Pembagian tipe bendungan berdasarkan ukurannya yaitu:
1.
Bendungan besar (lorge dams).
2.
Bendungan kecil (small dams, weir, bending)
Ø
Pembagian tipe bendungan berdasarkan tujuan pembangunannya
1.
Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams)
2.
Bendungan serbaguna (multi purpose dams)
Ø
Pembagian tipe bendungan berdasarkan penggunaannya
1.
Bandungan untuk membentuk waduk (storange dams)
2.
Bandungan penangkap/pembelok air (diversion dams)
3.
Bandungan untuk memperlambat jalannya air
Ø
Pembagian tipe bendungan berdasarkan bardasarkan jalannya air
1.
Bandungan untuk dilewati air (overflow dams)
2.
Bandungan untuk menhan air (diversion dams)
Ø
Pembagian tipe bendungan berdasarkan kostruksinya
1.
Bendungan tipe urugan
a.
Bendungan urugan batu (rock fill dam) disingkat dengan istilah “bendungan
batu”.
b.
Bendungan urugan tanah (earth fill dam) disingkat dengan istilah “bendungan
tanah”.
2.
Kalsifikasi bendungan type urugan
Ditinjau dari penempatan serta susunan bahan yang membentuk tubuh bendungan
dapat memenuhi fungsinya dengan baik, maka bendungan urugan dapat digolongkan
dalam 3 type utama yaitu:
a.
Bandungan urugan homogeny (bendungan homogeny)
b.
Bendungan urugan zonal (bendungan zonal)
c.
Bendungan urugan bersekat (bendungan sekat).
IV
WADUK
Waduk
(reservoir, storange) adalah kolam tendon air buatan manusia sebagai akibat
dibangunnya bendungan di sungai dengan ukuran volume yang besar. Fungsi utama
dari waduk adalah untuk memantapkan aliran air baik dengan cara pengaturan
persediaan air yang berubah-ubah pada suatu sungai alamiah, maupun dengan cara
tuntunan kebetuhan yang berubah-ubah dari para konsumen.
Cirri-cirri
fisik waduk :
Permukaan genangan normal adalah elevasi masimum yang dicapai oleh
kenaikan permukaan waduk pada kondisi operasi biasa. Untuk kebanyakan waduk
genangan normal ditentkan oleh elevasi mercu pelimpah atau puncak pintu-pintu pelimpah.
Permukaan genangan maksimum adalah elevesi maksimum terendah yang dapat
diperoleh bila genangan yang dilepaskan pada kondisi normal. Permukaan ini
dapat ditentukan oleh elevasi dari bangunan pelepasan yang terendah didalam
bendungan atau pada waduk-waduk PLTA, oleh kondisi operasi turbin-turbinnya.
Volume tampungan yang terletak antara permukaan genangan maksimum dan normal
disebut kapasitas berguna. Air yang ditahan dibawah permukaan minimum disebut kapasitas
mati.
Pada waduk-waduk sewrbaguna kapasitas berguna dapat dibagi lagi menjadi
kapasitas konservasi dan kapasitas pengurangan banjir sesuai dengan rencana
operasi yang ditetapkan. Pada waktu banjir, debit melalui pelimpah dapat
mengakibatkan naiknya permukaan air lebih tinggi daripada permukaan
genangan normal. Kapasitas tambahan ini pada umumnya tidak terkendali, yaitu
dengan pengertian bahwa adanya pada waktu banjir dan tidak dapat
dipertahankan untuk penggunaan selanjutnya.
Tebing-tebing waduk biasanya lulus air, air akan masuk ke dalam tanah bila
waduk terisi dan keluar lagi bila permukaan air diturunkan. Tampunagn tebing
ini meningkatkan kapasitas waduk, lebih daripada yang terlihat pada lengkung
elavasi-tampungannya. Besarnya tampungan tebing tergantung pada kondisi
geologis dan dapat mencapai beberapa persen dari volume waduk. Air di dalam
sungai alamiah menempati tampungan lembah.
Produksi
Waduk
Produksi adalah jumlah air yang dapat disediakan oleh waduk dalam suatu jarak
waktu tertentu.jangka waktu tersebut dapat berbeda-beda, mulai dari satu hari
untuk waduk distribusi yang kecil hingga setahun atau lebih untuk waduk
tampungan yang besar. Produksi tergantung pada aliran masuk dan akan
berubah-ubah dari tahun ke tahun.
Pruduksi aman atau pasti adalah jumlah air maksimum yang dapat dijamin
penyediaannya selama suatu jangka waktu yang kering dan kritis. Dalam praktek
masa kritis tersebut sering diambil sebagai jangka waktu aliran alamiah
terendah yang tercatat untuk suatu sungai. Air yang diperoleh di atas jumlah
produksi aman selama masa air disebut produksi sekunder.
Keadaan waduk adalah besarnya peluang suatu waduk dapat memenuhi kebutuhan yang
direncanakan sepanjang masa hidupnya tanpa ada kekurangan, biasanya masa hidup
suatu waduk 50 hingga 100 tahun.
Pemilihan
Kedudukan Waduk
·
Harus ada tempat yang cocok untuk kedudukan bendungan
·
Harga pembebasan lahan tidak boleh terlalu mahal
·
Kedudukan waduk harus memiliki kapasitas yang cukup
·
Waduk sebaiknya dalam, karena harga laha permeter akan lebih rendah penguapan
sedikit, dan kemungkinan ditumbuhi gulma air juga sedikit.
·
Sedapat mungkin menghindari sedimen yang berlebihan.
·
Mutu air yang ditampung harus memenuhi tujuan pemenfatannya.
·
Tebing waduk dan lereng harus stabil
Ada
beberapa macam cara menentukan volume total waduk, yaitu
·
Berdasarkan data geografi
·
Berdasarkan data hidrologi dengan garis massa debit
·
Garis massa waktu (duration mass curve)
V
PENEGNDALIAN BANJIR
Banjir
adalah suatu kejadian dimana debit yang terjadi melebihi kapasitas tamping
badan air (sungai) sehingga mengakibatkan kerugian. Banjir sebagai bencana alam
selalu bersifat merusak dan merugikan seperti terjadinya kehilangan jiea dan
harta benda, rusaknya tanaman pertanian, terganggunya komunikasi, timbulnya
penyakit serta kerugian tidak langsung lainnya. Adapun sebab banjir yaitu : (1)
debit besar (hujan besar dan daya serap lahan kecil) dan daya tamping kecil
(dasar sungai naik dan jalan air berkurang fungsinya).
Pengendalian banjir adalah suatu usaha untuk mengurangi kerugian akibat banjir.
Kata “pengendalian” jangan diartikan sebenarnya sebab dengan membuat tanggul
kita mengendalikan banjir tetapi lebih melindungi diri dari banjir. Satu -
satunya pengendalian banjir adalah waduk dengan fasilitasnya.
a.
Usahan secara administrative meliputi :
1)
Peramalan dan pemberitaan banjir
2)
Pengaturan banjaran sungai
3)
Asuransi banjir
b.
Upaya secara teknis, meliputi :
1)
Waduk (penampung banjir)
2)
Tanggul sungai (levee, embankment, dike)
3)
Saluran pengelak banjir (river-diversion)
4)
Perbaikan alur sungai (channel improvement)
VI
SISTEM PENYEDIAAN AIR INDUSTRI DAN DOMESTIK
Suatu system penyediaan air yang mampu menyediakan air yang dapat diminum dalam
jumlah yang cukup merupakan hal penting bagi suatu kota besar yang modern
meliputi ; sumber–sumber penyediaan, sarana-sarana penampungan, sarana-sarana
penyeluran (ke pengolahan), sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan)
tampungan sementara, serta sarana-sarana distribusi.
Sumber-sumber air bersih yaitu sungai (langsung, waduk) air tanah (dengan
pompa), mata air. Penyaluran yaitu dengan cara gravitasi (memanfaatkan benda
elevasi) dan tinggi tekan (pompa). Penggunaan air untuk kota dapat dibagi
menjadi beberapa kategori yaitu :
Ø
Penggunaan rumah tangga ; untuk keperluan sehari-hari (makan, minum, menyiram
tanaman, sanitasi dan lain-lain)
Ø
Komersial dan industry ; untuk keperluan komersial dan industry.
Ø
Penggunaan umum; seperti sekolah, rumah sakit, masjid, gereja taman dan
lain-lain.
Ø
Kehilangan dan pemborosan; kesalahan meter, pencurian air dan lain-lain.
Cirri-ciri
utama dari air adalah : bahan pada keseluruhan (yang terapung dan yang tak
terlarut), keseluruhan, warna, rasa dan bau, serta suhu.
Jenis pengujian untuk menilai cirri-ciri kimiawi air yaitu : pH, kation
terlarut + (Ca, Mg, K, N), anion terlarut (HCO3, CO3, Cl, OH, NO3, SO4,
alkanitas (∑HCO3 + CO3 + OH), keasaman, karbon dioksida (CO2) kesadahan
(∑kation-kation multivalent), hantaran).
Pengolahan
air
Masalah
yang dipertimbangkan dalam pengolahan air yaitu meliputi :
1.
Tinjauan tentang metode-metode pengolahan yang utama penerapannya.
2.
Metode-metode pengolahan fisik (pencampuran, flokulasi, pengendapan san
filtrasi)
3.
Metode-metode pengolahan kimiawi (koagulasi dan desinfeksi)
4.
Beberapa metode pengolahan khusus.
5.
Pembuagan lumpur dan instalasi pengolahan.
6.
Perencanaan instalasi pengolahan air.
VII
NAVIGASI DI SUNGAI
Tujuan
utama pembangunan jaringan navigasi (lalu lintas air) adalah menyediakan
prasarana transportasi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang relative
lebih murah dibandingkan dengan system trasportasi lainnya. Rendahnya biaya
trasportasi ini sangat penting karena bisa merupakan salah satu perangsang
pertumbuhan ekonomi disekitar jalur yang dilaluinya.
Untuk
mewujudkan suatu jaringan navigasi, dapat ditempuh 3 (tiga) cara yaitu :
1)
Pengaturan sungai (river regulation) yaitu dengan :
a)
Pengerukan (dredging)
b)
Perbaikan sungai (river training)
c)
Pengendalian debit kecil (low flow)
2)
Kanalisasi (river canalization) yaitu membuat sederetan dam disepanjang sungai
untuk menaikkan tinggi muka air sehingga di dapat kedalaman aliran yang
diinginkan.
3)
Kanal buatan (artificial)
Kanal
buatan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) type yaitu :
a)
Pemilihan lokasi
b)
Dimensi kanal
c)
Kebutuhan air
VIII
PEMANFATAN UNTUK REKREASI
Biasanya
tidak praktis untuk merencanakan suatu waduk besar dengan tujuan untuk
rekreasi, sehingga setiap keuntungan bagi rekresi biasanya bersifat tambahan
terhadap fungsi-fungsi lain dari proyek yang bersangkutan. Waduk rekreasi yang
ideal adalah waduk yang hamper selalu penuh selama musim rekreasi untuk
memungkinkanorang melakukan permainan perahu, memancing, berenang, dan olahraga
air lainnya. Suatu waduk yang dapt mengalami tarikan turun yang besar biasanya
tidak sedap dipandang dan menimbulkan masalah-masalah dalam pemeliharaan
pintu-pintu air, tambatan perahu, pantai dan sarana-saran tepi air lainnya agar
tetap ada kondisi yang dapat dipakai.
IX
PENGENDALIAN LIMBAH
Air
limbah yaitu air dari suatu daerah permukaan yang telah dipergunakan untk
berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan
hidup sehat dan baik. unsur-unsur dari suatu system pengolahan air limbah yang
modern terdiri dari :
(1)
Sumber air limbah,
(2)
Sarana pemrosesan setempat,
(3)
Sarana pengumpul,
(4)
Sarana penyaluran,
(5)
Sarana pengolahan dan sarana pembuangan.
Kapasitas air limbah
Air limbah yang harus dibuang dari suatu daerah pemukiman terdiri dari :
(1)
Air limbah rumah tangga (saniter)
(2)
Air limbah industry
(3)
Air resapan/ aliran masuk, dan
(4)
Air hujan hasil dari aliran resapan hujan.
Cirri-ciri air limbah
-
Cirri-ciri fisik utama air limbah adalah kandungan bahan padat, warna, baud an
suhunya.
-
Cirri-ciri kimiawi, selain pengukuran BODS, COD, dan TOC, pengujian kimia yang
utama adalah yang bersangkutan dengan ammonia bebas, nitrogen organic, nitrit,
nitrat, fosfor organic dan fosfor anorganik.
-
Cirri-ciri biologis limbah kadang-kadang merupakan hal yang penting. Karena ada
beribu bakteri permililiter dalam air limbah yang belum diolah, maka
perhitungan keseluruhan jarang dilakukan. Berbagai jenis bakteri yang terdapat
dalam air limbah sangat berbahaya dalam air menyebabkan penyakit. Kebanyakan
bakteri yang terdapat dalam air merupakan proses pembusukan bahan organic.
Jenis utama selokan yang membentuk suatu system pengumpul air limbah, mulai
dari yang terkecil hingga yang terbesar diuraikan sebagai berikut :
(1)
Selokan bangunan/ gedung yang digunakan untuk menghubungkan pipa saluran gedung
kesuatu selokan cabang.
(2)
Selokan cabang yang membentuk ujung atas dari system pengumpul air limbah,
dipaki untuk mengangkut air limbah dari selokan ke gedung ke selokan utama,
(3)
Selokan utama yang dipergunakan untuk mengangkut air limbah,
(4)
Selokan batang adalah selokan besar yang dipergunakan untuk mengangkut air limbah
dari selokan utama ke sarana pengolahan, dan
(5)
Selokan penyadap adalah selokan-selokan yang sangat besar yang dipergunakan
untuk menyadap dan mengangkut aliran dari berbagai selokan batang ketempat
pengolahan atau sarana pemroses lainnya.
Langkah-langkah
perencanaan sarana pengolahan air limbah adalah sebagai berikut :
1.
Dapatkan data atau perkiraan mengenai jumlah penduduk masa depan dari kelompok
masyarakat dan telaah kondisi setempat untuk memperhitungkan cirri-ciri air
limbah setempat dari waktu yang akan datang, termasuk kuantitas (laju aliran)
dan mutunya.
2.
Dapatkan data tentang air limbag sekarang dan laju aliran air hujan.
3.
Laksanakan analisis tentang peresapan/ aliran masuk untuk menetapkan apakah
dibutuhkan rehabilitasi system selokan yang bersangkutan.
4.
Tetapkan cirri-ciri air limbah yang harus diolah.
5.
Tetapkan kebutuhan besar aliran.
6.
Siapkan dulu laporan tentang rancangan sarana- sarana dimana hasil-hasil telaah
perencanaan disajikan dan didokumentasikan.
7.
Lengkapi rencana detail, dan siapkan gambar-gambar, spesifikasi dan perkiraan
biaya konstruksi.
8.
Awali pelaksanaan konstruksi bila diminta.
9.
Siapkan suatu pedoman kerja operasi dan bantulah permulaan kerja instalasi.
X
PERANCANGAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Perancangan
dapat dihasilkan sebagai pertimbangan teratur tentang suatu proyek, mulai
pernyataan awal tentang tujuan, melalui penilaian alternatif-alternatif hingga
keputusan akhir mengenai arah tindakan. Perancangan meliputi semua kegiatan
yang bersangkutan dengan perencanaan suatu proyek, kecuali teknik detail dari
bangunan-bangunan.
Tahap-tahap perancangan
Perancangan
proyek biasanya melewati berbagai tahap sebelum rancangan akhirnya muncul.
Tahap pertama atau tahap telaah peninjauan (reconnassaince study) biasanya
merupakan saringan kasar yang ditunjukkan untuk menghapuskan proyek-proyek atau
tindakan-tindakan yang tak layak tanpa memerlukan penelaahan lebih lanjut.
Dasar pemikiran dari berbagai telaah yang bertahap ini adalah untuk menekan
biaya untuk menelaah semua aspek lainnya akan dihindarkan.
Tujuan perancangan
Untuk
menyatakan bahwa suatu proyek air adalah layak berarti semua proyek itu akan
melayani tujuan yang dimaksud secara efektif tanpa dampak-dampak negative
terhadap hal-hal diluar proyek.
Daftar akibat dari proyek-proyek sumber daya air antara lain meliputi :
1.
Degradasi alur hilir atau tepi-tepi pantai akibat hilangnya sedimen karena
tertangkap di dalam waduk.
2.
Hilangnya tempat-tempat yang mempunyai sifat geologis, historis, arkeologis
atau pemandangan yang unik akibat genangan waduk.
3.
Tergenangnya daerah penangkaran benih ikan yang berpindah-pindah yang
menghalangi proses reproduksinya, atau rusaknya kerikil-kerikil pembenihan
akibat pengerukan atau pelapisan alur.
4.
Perubahan suhu air sungai karena adanya waduk mengakibatkan perubahan
kehidupan air disungai itu.
5.
Pelapisan air dasar waduk yang mungkin mengandung laruran garam berat atau
sedikit oksigen mengakibatkan berubahnya kehidupan air.
6.
Draniasi rawa-rawa, lubang-lubang karang sebaginya pemperkecil peluang hidup
binatang dan burung-burung air atau amfibi.
7.
Perubahan mutu air akibat drainasi dari suatu proyek dapar merangsang
pertumbuhan ganggang di air yang menampungnya atau mendorong jenis kehidupan
air akibat naiknya kegaraman air di badan air yang menampung rainase itu.
8.
Terbentuknya penghalang bagi perpindahan normal dari binatang-binatang darat
akibat adanya waduk.
9.
Berubahnya jenis kehidupan air akibat meningkatnya kekeruhan air dari erosi
yang ditimbulkan oleh manusia atau dari pengerukan.
10.
Kerusakan jenis-jenis kehidupan yang baik akibat bahan-bahan racun (pestisida,
logam-logam beracun dan sebagainya) yang dibuang kedalma sungai dan terpusat
pada rantai pangannya.
11.
Kerusakan kehidupan ikan yang harus melalui pompa atau turbin atau bangunan
pelimpah bendungan besar.
12.
Kerusakan tumbuh-tumbuhan di tebing sungai akibat perubahan pola aliran sungai.
Beberapa
dari jebakan yang umum dibahas adalah sebagai berikut.
Laporan pendahuluan.
Laporan pendahuluan menjadi suatu langkah penting dalam analisa proyek,
sehingga penting untuk menjaga agar laporan itu tidak didasarkan atas
perkiraan-perkiraan dan memintas saja.
Standar-standar badan perancang.
Standar-standar untuk perencanaan metelogi mungkin tidak selalu cocok untuk
kasus khusus dari suatu proyek.
Pembangunan yang terlalu awal
Pembangunan suatu proyek jauh sebelum waktu waktu yang diperlukan akan
merupakan pemborosan dana yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu antara
tersebut.
Keputusan yang bersifat a priori
Keputusan-keputusan mengenai segi-segi tertentu dari suatu proyek kadang-kadang
dibuat sebelum adanya analisis ekonomi dan tidak pernah diperiksa lagi.
Kegagalan untuk mempertimbangkan semua alternatif.
Jebakan yang paling umum barangkali adalah kegagalan untuk mempertimbangkan
semua alternatif. Khususnya alternatif non-teknik, seperti pengolahan dataran
banjir, dapat terlewat dari pandangan para perencana teknik.
Konservasi dan penambahan persediaan air.
Cadangan air segar dunia tidak dapat lagi ditentukan dengan pasti, tetapi tidak
perlu diragukan bahwa cukup untuk kebutuhan dunia selama beberapa decade.
Penambahan persediaan air dapat meliputi metode-metode untuk mengadakan
persediaan air segar yang sama sekali baru. Tetapi dapat juga dipertimbangkan
untuk mencakup teknik-teknik peningkatan pemanfaatan persediaan air yang
tersedia dengan cara konservari atau pengaturan yang memungkinkan penggunaan
yang lebih banyak.
XI
KONSEP PENGOLAHAN TERPADU
Pengolahan
sumber daya air dimaksudkan untuk mengupayakan penegembangan, pemanfaatan dan
pengaturan sumber daya air agar dapat memenuhi kebutuhan semua sector atas air
secara memadai. Dengan tujuan pengelolaan sumber daya air adalah untuk
memanfaatkan air secara optimal dan berkelanjutan.
Lingkup
kegiatan pengelolaan sumber daya air terdiri dari :
1.
Pengembangan
Pengembangan
sumber daya air harus dilakukan secara terpadu, menyeluruh, serasi, seimbang,
berkesinambungan, bertahap, berwawasan lingkungan dengan menggunakan pendekatan
wilayah sungai sebagai acuan wilayah pengembangan.
Evolusi
konsep pengembangan :
a.
Tunggal guna
b.
Serba guna
c.
Terpadu
Unsur-unsur
PSDA :
1)
Pengendalian banjir
2)
Irigasi
3)
PLTA
4)
Pelayaran (navugasi)
5)
Penyediaan air baku minum & industri
6)
Pengeloaan DPS hulu
7)
Wisata air
8)
Perikanan dan suaka alam
9)
Pengendalian polusi
10)
Pengendalian semak-semak dan serangga
11)
Drainase
12)
Pengendalian sedimen
13)
Pengendalian salinitas
14)
Pengendalian kekeringan
15)
Pengendalian air tanah
2.
Pemanfaatan
Pengendalian sumber daya air adalah suatu upaya pengaturan agar air, sumber-sumber air & prasarana pengairan tetap terjaga kondisinya sehingga dapat menjalankan fungsi layanannya secara efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pana pemanfaat air. Pengalaman menunjukkan bahwayang merupakan kebutuhan pokok untuk hidup dan kehidupan dapat memicu konflik antar pemanfaat. Air merupakan karunia tuhan yang harusnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat yang adil.
3.
Perlindungan
-
Kelestarian sumber-sumber air, kuantitas air, dan kualitas air mengalami
gangguan karena alam dan ulah manusia. (QS.(30):41).
-
Perlindungan sumber air adalah suatu upaya untuk mencegah gangguan terhadp
suber-sumber air, kuantitas dan kualitas air.
-
Kegiatan perlindungan meliputi pencegahan sedimentasi, perubahan pola aliran,
dan pencemaran perlu dilakukan dengan pendekatan teknologi, manajemen dan
hokum.
-
Kualitas air sungai makin hari makin memprihatinkan, karena keruh, berbau busuk
menyengat, berbuih, terkontaminasi, sebagai akibat dari saking banyaknya
pencemaran dari pemukiman, industri &irigasi.
Terima
kasih telah berkunjung ke blog kami, komentar anda adalah sesuatu yang berharga
untuk membangun blog ini tetap ada, sedikit kata sangat berharga untuk kami,
salam sukses buat kita semua,,,
0 comments:
Post a Comment