Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai, teluk, atau kondisi-kondisi lain berupa rintangan yang berada lebih rendah, sehingga memungkinkan kendaraan, kereta api maupun pejalan kaki melintas dengan lancar dan aman. Jika jembatan berada di atas jalan lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct.
Jembatan
dapat dikatakan mempunyai fungsi keseimbangan (balancing) sistem transportasi,
karena jembatan akan menjadi pengontrol volume dan berat lalu lintas yang dapat
dilayani oleh sistem transportasi. Bila lebar jembatan kurang menampung jumlah
jalur yang diperlukan oleh lalu lintas, jembatan akan menghambat laju lalu
lintas. Struktur jembatan dapat dibedakan menjadi bagian atas (super struktur)
yang terdiri dari deck atau geladak, sistem lantai, dan rangka utama berupa
gelagar atau girder, serta bagian bawah (sub struktur) yang terdiri dari pier
atau pendukung bagian tengah, kolom, kaki pondasi (footing), tiang pondasi dan
abutmen. Super struktur mendukung jarak horisontal di atas permukaan tanah.
Sebagai
bagian dari transportasi, khususnya transportasi darat, teknologi jembatan
berkembang sejalan dengan peradapan manusia. Dan hingga sekarang bidang
teknologi jembatan sangat maju. Namun kemajuan yang dialami diawali dengan
proses ”cut and try”.
Dapat
dikatakan bahwa ide teknologi jembatan muncul dari pengalaman kehidupan
manusia. Misalnya pengalaman manusia dimana pohon yang tumbang melintasi sungai
pada saat banjir, dapat dimamafatkan untuk penyebrangan. Atau contoh alamiah
lain yang dapat melahirkan ide jembatan gantung adalah menyebrangnya hewan atau
mausia dengan memanfaatkan akar pohon dari satu pohon ke pohon lain.
Pengalaman
praktis dari kehidupan manusia dalam mengatasi alam, didukung dengan
pengetahuan akan ilmu-ilmu gaya, melahirkan teknologi jembatan yang kian hari
bertambah maju. Hal ini dapat kita lihat dan jumpai dalam kenyataan sekarang
ini, dimana teknologi jembatan sudah sangat maju.
Sebagaimana
uraian sebelumnya, perkembangan teknologi jembatan diawali dari proses ”cut and
try”. Selanjutnya dengan metode empiris, dibuatlah beberapa pikiran intelegensi
tentang kekuatan bahan dalam membangun jembatan.
1.1.1
Teknologi Jembatan Zaman Purba
Pemikiran-pemikiran
zaman purba telah menjadi sumbangan yang sangat berharga bagi teknologi
jembatan. Manusia zaman purba menyebrangi sungai dengan memasang tiang-tiang
batu dan pilar-pilar batu, kayu gelondongan, atau pohon yang tumbang dengan
bentang yang sangat pendek. Juga manusia purba menyebrangi sungai dengan
memanfatkan cabang-cabang atau akar-akar yang bergantungan sebagai jembatan
gantung, dengan cara berayun dari satu pohon ke pohon lain.
Tipe
jembatan zaman purba adalh jembatan balok sederhana, dan digunakan hanya untuk
bentangan yang pendek. Namun, pada era ini juga ditemukan tipe jembatan
pelengkung, walau bentuk dan meterial konstruksi masih sangat sederhana.
1.1.2
Teknologi Jembatan Periode Romawi Kuno
Teknologi
jembatan pada periode ini, telah membangun jembatan dari kayu, batu dan beton.
Untuk jembatan batu dan beton, bentuknya sama seperti pada periode jembatan
purba yaitu berbentuk lengkung. Namun periode ini, telah berhasil
mengatasi permasalahan yang rumit, seperti membuat perhentian konstruksi yang
dibangun di atas pilar yang berada di bawah air dan melindunginya dari bahaya
banjir.
Konstruksi
jembatan pada periode ini tidak berbeda jauh dari periode Romawi Kuno. Bentuk
lengking dan pilar-pilar batu masing sering digunakan sekitar abad ke-12 di
Prancis, pilar jembatan dibual dalam bentuk segi tiga pada bagan huludan
dikenal dngan is tilah ”streaminglining” dari kayu.
Pada
periode ini, tiang-tiang pancang telah dipakai untuk mengatasi masalah tanah
dasar. Tiang-tiang tersebut dipancang secara berkelompok dengan jarak yang
rapat sehingga membentuk satu kasatuan kelompok tiang yang solid. Bagian atas
tiang dilapisi tiga lapisan kayu sebagai kepala tiang (pile cap) dan dijepit
dengan besi. Kemudian lapisan batu ditempatkan sebagai pangkal jembatan dan
dibuat lengkung.
1.1.4
Teknologi Jembatan Zaman Besi dan Baja
Era
jembatan besi dan baja sejalan dengan adanya revolusi industri. Pada zaman ini
jembatan besi dibangun dengan menggunakan prinsip-prinsip bentuk lengkung,
terutama untuk jembatan jalan raya. Pada era ini jembatan menggunakan berbagai
macam komponen dan sistem struktur baja: deck, girder, rangka batang,
pelengkung, penahan dan penggantung kabel
Terima
kasih telah berkunjung ke blog kami, komentar anda adalah sesuatu yang berharga
untuk membangun blog ini tetap ada, sedikit kata sangat berharga untuk kami,
salam sukses buat kita semua,,,
wahh .. pertamax nih gan :D
ReplyDeleteblog walking :D
Visit Back: http://gtasa-modification.blogspot.com/
Makasih gan sudah memberikan komentarnya :D
ReplyDelete